Selasa, 28 Juli 2009

benar-benar melelahkan!
Hari-demi hari diisi dengan tugas setumpuk, padahal tugas itu memang penting buat kemjuan sekolah. Menarik dan sangat menantang! Seabrek pekerjaan harus selesai dalam hitungan hari, bahkan jam!
Inilah Taruna Bakti! Kerja Keras dan kerja keras!
Mungkin memang semua sekolah akan sangat sibuk menghadapi Akreditasi, tapi kalau Taruna Bakti, tiap hari, coy!
Waktu, Konsentrasi, fokus dan energi bener-bener harus mampu dikelola dengan bijak. semua harus diperhitungkan. Hanya....
Kenapa sifat pelupa saya makin parah ya...? Semakin banyak pekerjaan, pikiran kalut, stress, lalu blenk! Kosong! Belum lagi di rumah dengar kabar sikecil lagi panas! Yaaaa....Tuhan, indah sekali hidup ini!
Hidup ini akhirnya memang terkesan hanya menjalani takdir yang sudah digariskan Dia! Jalani, tempuh dengan senang hati, dan insyaallah semua menjadi lancar...eh...ya gitulah....susah, susah, susah!
Tuhan dimana Kamu?
Saya ingin bicara!
Saya tahu Engkau Maha Mengetahui dan Maha Kaya, jadi kalau saya basa basi malah takut dibilang cerewet, jadi kabulkan saja doaku ya Tuhan!

Kamis, 23 Juli 2009

Bukan saya bermaksud mengobarkan kebencian kepada negara Malaysia, tapi yang saya bingung, seluruh aparat ASEAN mencari satu orang, tapi ngga ada yg berhasil menemukannya. Ini aneh buat saya! Mending kalo M Top itu puncak pimpinan al-qaeeda.
Saya hanya berprasangka kalau M top memang di lindungi oleh kekuatan sebuah negara.
Malaysia mungkin sangat diuntungkan oleh kehadiran M top di Indonesia, karena bisa mengalihkan berbagai isu yg sedang memanas akhir-akhir ini seputar manohara, ambalat, tki dan perluasan daerah perbatasan.
Hmmmm...Indonesia benar-benar jadi negara mainan buat negara lain

Peristiwa pem-bom-an di jakarta benar2 mengguncang rasa kemanusiaan. Tak ada yang bisa saya lakukan kecuali mendidik anak2 untuk memandang dunia ini tdk hitam putih,tp abu2.

TERIMA KEKALAHAN DENGAN LAPANG DADA

Sekaranglah kita bisa menilai kualitas kepemimpinan dari para capres dan cawapres, khususnya dari pihak yang oleh hasil sementara quick count dinyatakan sebagai pihak yang kalah. Kualitas kepemimpinan akan jelas nampak ketika posisi dirinya sedang dalam kondisi tidak menguntungkan.
Menyimak komentar dan prilaku kandidat yang kalah hari ini, rasanya akal sehat sudah mereka tanggalkan dan lebih mengedepankan emosi semata. Ada beberapa hal yang bisa kita simak untuk mengukur kualitas seorang pemimpin sebagai berikut:
Pertama, Tanggapan mereka terhadap hasil quick count. Quick account adalah sebuah metode ilmiah yang bisa dipertanggungjawabkan secara akademis dalam melakukan perhitungan cepat melalui berbagai syarat ilmiah yang ketat. Terlepas dari ada beberapa lembaga yang masih disangsikan ke-netral-an dan profesionalisme-nya dalam melakukan metode perhitungan, sebenarnya metode ini bisa diukur alat yang dipakai atau metode yang dipergunakannya. Jadi sebuah keanehan apabila ada kandidat yang mengatakan Quick count it menyesatkan.
Quick account memang bukan akhir dari proses pemilu ini! QC adalah hanyalah sebuah metode yang bisa memberikan gambaran awal dari hasil perhitungan suara. Mengapa CQ di Indonesia sangat “laku” di Indonesia? Karena memang proses pemilu di Indonesia sangat lama. Untuk perhitungan pemilu Legislatif, KPU memerlukan waktu lebih dari satu bulan. Untuk pemilihan presiden putaran pertama harus menunggu 2 minggu dan apabila ada putaran kedua maka kitapun harus menunggu kembali satu bulan setengah untuk bisa masuk ke pemilu putaran kedua. Lamaaaaaa bangeeeet…dan rakyat Indonesia tentunya ingin segera mengetahuinya walaupun hanya perhitungan sementara. Nah…daripada bertanya kepada paranormal atau dukun atau menunggu wangsit, maka QC adalah alternative yang ilmiah dengan ketentuan yang sangat ketat.
Lantas seperti apa tanggapan dari para kandidat beberapa jam setelah ditayangkan QC? Yang paling nyata adalah tanggapan Prabowo yang menyatakan bahwa QC itu menyesatkan dan tidak menunjukkan real count. Saya tidak tahu apa yang menyebabkan hamper semua kandidat ataupun tim suksesnya yang memiliki latar belakang akademis sangat tinggi sampai mengeluarkan pernyataan tersebut? Semua orang tahu QC bukan hasil akhir, kedua kalau dibilang menyesatkan, berarti mereka meragukan sesuatu yang berdasarkan metode ilmiah. Apalagi dari hasil semua penyelenggara QC, menghasilkan gambaran yang relative sama, berarti yang menyesatkan itu siapa? QC atau pernyataan mereka? Atau karena mungkin hasil QC itu tidak menggambarkan keinginan mereka sehingga mereka “terpaksa” untuk menafikan hasil QC? Atau mereka memiliki metode tersendiri untuk mengetahuinya? Dukun atau paranormal?
Prabowo juga mengatakan bahwa penyelenggaraan pemilu kali ini sarat kecurangan dan jauh dari harapan kita semua. Saya ingin menggarisbawahi kata harapan “kita semua”. Saya hanya ingin menegaskan dan menanyakan “harapan siapa???” Apakah karena kalah maka pemilu ini tidak sesuai dengan harapan rakyat dan kalau menang berarti sesuai dengan harapan rakyat. Siapa ”kita” yang dimaksud?
Kedua, kita bisa menyimak dari tanggapan mereka terhadap hasil pemilu yang diumumkan kelak. Tanpa mengabaikan aspek hukum yang mungkin terjadi, bagaimana mereka menyikapi hasil ini akan sangat menentukan untuk dijadikan indikator kualitas kepemimpinan.
Mungkin kita akan mendengar sumpah serampah dari ”mereka”. Mungkin juga aksi yang lebih keras lagi. Hati-hati dengan semua ini, karena untuk menyikapi kecurangan tentunya mekanisme hukum harus menjadi satu-satunya jalur untuk menyelesaikannya.
Ketiga, kehadiran mereka pada saat pelantikan presiden terpilih. Jabarkan sendiri apa yang bisa kita tarik hikmah dari kedatangan seorang kandidat yang kalah dalam pemilu ternyata hadir dalam pelantikan saingannya!

Bandung, 8 Juli 2009
Imam Wibawa Mukti,S.Pd

Sabtu, 4 Juli 2009

huh....unjuk rasa terus.
buruh, kepala desa, sekarang pernyataan Andi yang membuat unjuk rasa makin marak.
kenapa sih masyarakat kita begitu mudah terprovokasi. ini kan cuma permainan elite supaya mereka bisa berkuasa. sudahlah.............

Kamis,1juli 2009

Dua malam ditinggal istri,sepi,dingin,hampa.
Bgini enaknya punya istri,khilangan pas lg dtinggalin.
Tia,alby besok pluk cium ya!