Rabu, 12 Mei 2010

     Setelah harapan untuk bisa melanjutkan sekolah ke S-2 belum menjadi kenyataan, hari ini saya masih mendengar adanya kabar kurang menyenangkan.  Kabar itu tentang kemarahan saya di Kelas Akselerasi dengan melempar penghapus papan tulis ke tembok.
     Ternyata atas laporan "orang tua" atau sesama rekan guru , kabar itu sampai juga kepada pengambil keputusan.  Hmmmmm....ternyata sesuatu yang saya anggap biasa dan tidak istimewa, bisa menjadi peristiwa besar bagi orang lain.
     Hikmah dari peristiwa itu adalah...untuk lebih peka dalam menangkap situasi yang sedang berkembang.  ketidakpedulian saya terhadap gejolak yang terjadi memang membuka peluang terhadap orang lain untuk lebih leluasa "mencari-cari" kesalahan kita.
     Padahal sudah begitu banyak hal yang saya lewati di sini.  dan ternyata masih belum juga saya belajar untuk membaca siapa teman, lawan dan dakocan. 
     KAMU...yang selama ini aku anggap kawan...memang tak lebih dari dakocan yang sengaja menyebrang jalan agar aku berhenti sejenak.  Mungkin saatnya saya harus menabrakmu!

0 komentar: